Penyesuaian
diri
Penyesuaian diri merupakan
faktor yang sangat penting didalam kehidupan manusia.
Menurut Soeharto Hoerdjan (1987)
“Penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang tujuannya adalah mengatasi
masalah dan hambatan” , Manusia
memerlukan penyesuaian diri terhadap diri dan lingkungannya dalam menghadapi
berbagai permasalahan yang ada. Penyesuaian diri (self-adjustment) adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon
mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan
mengatasi ketegangan, frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma atau
tuntutan lingkungan dimana dia hidup (Alexander Schneiders. 1964 : 51). Schneiders
juga memandang bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari empat sudut pandang yaitu (1) Penyesuaian
diri sebagai adaptasi (adaptation),
(2) Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), (3) Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery) dan, (4)
Perbedaan individual pada perilaku dan respon yang muncul daro masing-masing
individu dalam menanggapi masalah (individual
variation)
Karakteristik Penyesuaian Diri
Menurut Schneiders
1. Penyesuaian yang Normal (Well-Adjustment)
Penyesuaian
diri yang normal adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan dengan ciri-ciri
diantaranya :
-
-Absence of excessive emotionality (terhindar dari ekspresi emosi yang
berlebihan, merugikan, atau kurang mampu mengontrol diri)
- -Absence of psychological mechanism (terhindar dari mekanisme-mekanisme
psikologis)
- - Absence
of the sense of personal frustration (terhindar dari perasaan frustasi, kecewa karena suatu
kegagalan)
- -Rational
deliberation and self-direction (memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional)
- -
Ability to learn (mampu belajar, mampu mengembangkan kualitas dirinya)
- -
Utilization of past experience (mampu memanfaatkan pengalaman masa
lalu)
- - Realistic, objective attitude (bersikap objektif dan realistic
mampu menerima kenyataan hidup yang dihadapi secara wajar)
2. Penyesuaian yang Menyimpang (Maladjustment)
-
-Reaksi bertahan (defence reaction)
-
-Reaksi menyerang (agresive reaction)
- -Reaksi melarikan diri dari kenyataan
(escape withdrawal reaction)
-
-Penyesuaian yang patologis (flight inti illness)
-
-Tingkah laku anti-sosial (antisocial behavior)
-
-Kecanduan dan ketergantungan alcohol
dan obat terlarang
-
-Penyimpangan seksual dan AIDS
Untuk
mencapai penyesuaian diri yang normal yang dibutuhkan adalah :
- 1.
Ketenangan jiwa
- 2.
Kemampuan bekerja
- 3.
Konsepsi tentang diri
- 4.
Menerima diri dan orang lain
- 5.
Membuat tujuan-tujuan nyata
- 6.
Kemampuan pengendalian diri dan
memiliki rasa tanggung jawab
- 7.
Mampu membuat hubungan yang
didasarkan atas saling mempercayai
- 8.
Kesanggupan berkorban dan memberikan
pelayanan terhadap orang lain
- 9.
Perasaan bahagia.
Konsep Penyesuaian Diri yang Baik
Setelah membahas mengenai definisi
penyesuaian diri pasti kita bertanya-tanya, lalu seperti apakah penyesuaian
diri yang baik itu?. Inilah sedikit jawaban dari pertanyaan tersebut → Orang
yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah orang yang memiliki
respons-respons yang matang, efisien, memuaskan dan sehat. Sebaliknya, orang
yang neurotic adalah orang yang sangat tidak efisien dan tidak pernah menangani
tugas-tugas secara lengkap.
Sumber
: (Sumber : Semiun, Y. (2006). Kesehatan
Mental 1. Yogyakarta: Kanisius)
Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai
perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan
dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi
banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain lain. (Drs. Wasty Soemanto, M.Pd,
1998 : 44)
Aspek-Aspek
Pertumbuhan Personal menurut Carl Rogers
1. Keikhlasan
kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan
2. Menghormati
keterpisahan dari orang lain tanpa terkecuali, dan
3. Keinginan yang terus menerus untuk
memahami atau berempati terhadap orang lain
Pertumbuhan Personal
Pertumbuhan kepribadian ditingkatkan oleh banyaknya
minat terhadap pekerjaan dan kegemaran. Sulit menyesuaikan diri
dengan baik terhadap tuntutan-tuntutan pekerjaan yang tidak menarik dan
membosankan, dan segera pekerjaan itu menjadi hal yang tidak menyenangkan atau
menjijikkan. Tetpi, kita memiliki cara tertentu untuk mengubah dan mengganti
pekerjaan yang merangsang minat kita sehingga kita dapat memperoleh kepuasan
terus-menerus dalam pekerjaan.
Penyesuaian Diri versus Moralitas
Pemakaian baik dan buruk menempatkan seorang
psikolog dalam ilmu kesehatan mental dalam posisi untuk membuat penilaian
terhadap tingkah laku yang sebenarnya diharapkan tidak dilakukan oleh seorang
ilmuwan.
Factor yang mempengaruhi pertumbuhan personal ;
1. Faktor biologis
Karakteristik anggota
tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau warisan biologis yang sangat
kental.
2. Faktor geografis
Faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi kepribadian seseorangdan nantinya akan menentukan baik atau
tidaknya pertumbuhan personal seseorang.
3. Faktor budaya
Tidak di pungkiri
kebudayaan juga berpengaruh penting dalam kepribadian seseorang, tetapi bukan
berarti setiap orang dengan kebudayaan yang sama memiliki kepribadian yang sama
juga.
Sumber : (Sumber : Semiun, Y.
(2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar