Senin, 25 Maret 2013

penyesuaian diri & pertumbuhan (tulisan 3)



Penyesuaian diri
                          Penyesuaian diri merupakan faktor yang sangat penting didalam kehidupan manusia.    
  Menurut Soeharto Hoerdjan (1987) “Penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang tujuannya adalah mengatasi masalah dan hambatan” , Manusia memerlukan penyesuaian diri terhadap diri dan lingkungannya dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada. Penyesuaian diri (self-adjustment) adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup (Alexander Schneiders. 1964 : 51). Schneiders juga memandang bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari empat sudut pandang yaitu (1) Penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), (2) Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), (3) Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery) dan, (4) Perbedaan individual pada perilaku dan respon yang muncul daro masing-masing individu dalam menanggapi masalah (individual variation)

Karakteristik Penyesuaian Diri Menurut Schneiders
1.   Penyesuaian yang Normal (Well-Adjustment)
Penyesuaian diri yang normal adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan dengan ciri-ciri diantaranya :
-          -Absence of excessive emotionality (terhindar dari ekspresi emosi yang berlebihan, merugikan, atau kurang mampu mengontrol diri)
-Absence of psychological mechanism (terhindar dari mekanisme-mekanisme psikologis)
-   - Absence of the sense of personal frustration (terhindar dari perasaan frustasi, kecewa karena suatu kegagalan)
-     -Rational deliberation and self-direction (memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional)
-      -    Ability to learn (mampu belajar, mampu mengembangkan kualitas dirinya)
-       -   Utilization of past experience (mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu)
-  - Realistic, objective attitude (bersikap objektif dan realistic mampu menerima kenyataan hidup yang dihadapi secara wajar)


2.   Penyesuaian yang Menyimpang (Maladjustment)
-          -Reaksi bertahan (defence reaction)
-          -Reaksi menyerang (agresive reaction)
-          -Reaksi melarikan diri dari kenyataan (escape withdrawal reaction)
-          -Penyesuaian yang patologis (flight inti illness)
-          -Tingkah laku anti-sosial (antisocial behavior)
-          -Kecanduan dan ketergantungan alcohol dan obat terlarang
-          -Penyimpangan seksual dan AIDS

Untuk mencapai penyesuaian diri yang normal yang dibutuhkan adalah :
-         1.  Ketenangan jiwa
-         2.  Kemampuan bekerja
-         3.  Konsepsi tentang diri
-         4.  Menerima diri dan orang lain
-         5.  Membuat tujuan-tujuan nyata
-         6.  Kemampuan pengendalian diri dan memiliki rasa tanggung jawab
-         7.  Mampu membuat hubungan yang didasarkan atas saling mempercayai
-         8.  Kesanggupan berkorban dan memberikan pelayanan terhadap orang lain
-         9. Perasaan bahagia.

Konsep Penyesuaian Diri yang Baik

Setelah membahas mengenai definisi penyesuaian diri pasti kita bertanya-tanya, lalu seperti apakah penyesuaian diri yang baik itu?. Inilah sedikit jawaban dari pertanyaan tersebut → Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah orang yang memiliki respons-respons yang matang, efisien, memuaskan dan sehat. Sebaliknya, orang yang neurotic adalah orang yang sangat tidak efisien dan tidak pernah menangani tugas-tugas secara lengkap.


Sumber : (Sumber : Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius)


Pertumbuhan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain lain. (Drs. Wasty Soemanto, M.Pd, 1998 : 44)

Aspek-Aspek Pertumbuhan Personal menurut Carl Rogers
1.    Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan
2.    Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa terkecuali, dan
3.    Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain


Pertumbuhan Personal

Pertumbuhan kepribadian ditingkatkan oleh banyaknya minat  terhadap pekerjaan dan kegemaran. Sulit menyesuaikan diri dengan baik terhadap tuntutan-tuntutan pekerjaan yang tidak menarik dan membosankan, dan segera pekerjaan itu menjadi hal yang tidak menyenangkan atau menjijikkan. Tetpi, kita memiliki cara tertentu untuk mengubah dan mengganti pekerjaan yang merangsang minat kita sehingga kita dapat memperoleh kepuasan terus-menerus dalam pekerjaan.

Penyesuaian Diri versus Moralitas

Pemakaian baik dan buruk menempatkan seorang psikolog dalam ilmu kesehatan mental dalam posisi untuk membuat penilaian terhadap tingkah laku yang sebenarnya diharapkan tidak dilakukan oleh seorang ilmuwan.


Factor yang mempengaruhi pertumbuhan personal ;

1.      Faktor biologis
Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau warisan biologis yang sangat kental.
2.      Faktor geografis
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorangdan nantinya akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal seseorang.
3.      Faktor budaya
Tidak di pungkiri kebudayaan juga berpengaruh penting dalam kepribadian seseorang, tetapi bukan berarti setiap orang dengan kebudayaan yang sama memiliki kepribadian yang sama juga.



Sumber : (Sumber : Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar