Entah mengapa walaupun hari ini hujan
membuatku dingin tetapi satu message di handphone dapat menguraikan senyum
diwajah, semua baju yang tersimpan di lemari aku bongkar hanya untuk
mendapatkan kesan yang manis dimata sang pangeran di dunia yang kubuat menjadi
sebuah dunia tanpa kesedihan tapi hanya ada keharmonisan dengan dirinya,
kembali ku cari-cari baju yang cocok tapi hati ini ragu “apa benar dia
kembali??” kutatapi ponsel dan kubaca detail perlahan ‘annyeong...tadaaaa
akhirnya bisa menghirup udara seoul,kajja kita ketempat biasa pukul 3
****
Ku ayunkan
kaki di ayunan sesekali cipratan air mengenai wedgest hitam, udara yang segar
setelah hujan menenangkan hati walaupun sedikit degdegan karna akan bertemu kim
jong woon, seorang yang ada selama 4 tahun di hati . Gerimis membasahi rambut
dan dari jauh terlihat perawakan seseorang yang tak asing ,spontan ku
kembangkan senyum dan bangkit dari ayunan tapi seorang wanita mengiringi
langkahnya. Ku sipitkan mata namun tetap saja yeoja itu bukan halusinasi,dia tersenyum
walaupun terasa janggal kutetap berpikir positif “annyeong” sapa pacarku, dia terlihat
berbeda dengan rambut gondrong berwarna kuning terang mungkin kini di canada
lagi ‘in’ gaya rambut itu,
“ bagaimana
kabarmu?” tanyanya dengan muka gelisah
dan sedih ‘apa dia tidak mencium atau memelukku?, padahal kita sudah lama gk
bertemu, ahhhhhhh mungkin malu sama yeoja ini,, ehhhhhh tapi siapa yeoja cantik
sempurna dari perawakannya??’ “baik,
tapi kurang sempurna tanpamu, hahaha” memanja sedikit walaupun malu “ oppa gimana baik kan dan bisa bernafas
tanpa ku disana? “dia tersenyum tipis dan menyipitkan mata terkesan salah
tingkah “nae” lalu kutanyakan padanya siapa yeoja itu “ kenalkan ini temanku di canada, dia juga
dapat beasiswa dari korea” “kim ah seong” dia memperkenalkan diri
“bisakah kita berbicara sebentar?” tanya lelaki yang kucinta dan ku mengangguk
pelan “ maksudku disana”
menunjuk ke dua kursi di taman yang atap dan bangkunya dikelilingi daun yang
menjalar, kini jantung bedetak heboh “aku senang bisa bertemu denganmu” menekankan ibu jari ketelunjuknya seakan-akan
menahan sesuatu “dari dulu hingga sekarang dan seterusnya aku
akan selalu menyukaimu” lanjutnya dan
entah mengapa nafasku mencekam kesunyian untuk mencoba mengerti dari
perkataannya itu “ aaaaa aku tau kalo oppa menyukaiku” mencoba menenangkan perasaan, “
entah apa yang harus aku jelaskan , aku
menyukaimu shinna tapi untuk perasaan selanjutnya tak bisa aku rasakan” ok
kini nafasku tersenggal seakan tenggelam di dalam air hujan, ku tatap matanya
untuk memastikan perkataan itu berasal dari orang kucinta selama 4 tahun “ mwo?” seakan melihat nyawaku terbang meninggalkan
raga ini, “aku ingin kita mengakhiri hubungan ini dengan
baik?” keseriusannya terpancar di raut
muka dan genggaman tangannya “DENGAN BAIKK???” nadaku tinggi dan kurasakan itu tidak baik untuk
memperkeruh pembicaraan , beberapa kali
ku tarik nafas untuk mencoba menahan emosi “hufttttt”
‘’kita pacaran selama 4 tahun dan
3 tahun terakhir kamu pergi ke kanada dan sekarang hanya beberapa menit
memutuskan untuk berpisah, apa itu dapat dipastikan baik? Baik untuk mu?” detak jantung terus berderung kencang dan
kulihat gadis itu sedang duduk di ayunan “ apa hanya dia yang bisa menambah
kebagiaanmu ?” entah mengapa hatiku tak
ingin pergi untuk menjaga lelaki yang di puja “ annio, dia hanya temanku” jelas sekali ia terlihat kaget “ kkyaaa walaupun kamu gak bahagia bersamaku
tapi seengaknya kamu jujur, apa dia??” “ne” dia
coba menenangkan “ ahhhh gwenacha” hati dengan perkataanku berbalik 180°, ku tekankan gigi agar air mata tak keluar didepannya “apa
alasanmu mengakhiri ini semua?” “aku bisa menjelaskan kenapa aku suka, tetapi
tidak bisa menjelaskan mengapa aku cinta, dan aku sungguh bahagia karena tuhan
menciptakan kamu yang sangat baik” jelasnya
menyakinkan “ aku berharap wanita itu
tidak akan merasakan apa yang aku rasakan sekarang ini, apa kamu bisa berjanji
satu hal?” suara ini mengapa jadi surau,
tak hanya aku yang merasa sedih karena
terihat dari ekspresi sedih diwajahnya yang membuatku tertegu untuk mengatakan “ jaga
dia dengan baik karena kamu telah mengcewakan aku, cukup aku yang merasakannya”
dia memelukku erat dan reflek aku
menutup mata, kejadian-kejadian mengesankan yang kita lalui 4 tahun backflash
terbayangkan mungkin semua yang tersimpan di hati dan persaan ini yang kulalui
bersamanya akan hilang ketika dia melepaskan pelukan “ aku bahagia” aku
tersenyum lebar “ ne?” “bahagia karena seseorang yang bisa bikin aku
bahagia menemukan kebahagiaanya” “aku yakin ada lelaki diluar sana yang dapat
membahagiakan kamu seutuhnya” “ nugu?
Kembaranmu haha?” tak apa air mata ini
kusimpan dan kugantikan tawa terakhir untuknya “dan maaf selama ini aku gak sensitif untuk
menyadari kamu gak bahagia bersamaku” “annio aku”
“ hyaaaaaaa, gak baik cewe pujaan
tertegun sendirian” ku potong penjelasannya karena tak ingin hati ini
berkehendak lain yaitu keinginan untuk tidak mengiklaskannya
mengiringi bayangan lain selain aku, kutunjuk
seong ssi di ayunan merasa bosan “eheummfftt jeomal mianhe” ia
berdiri dan membungkukan badannya kujawab dengan senyuman seperti dahulu
pertama kali bertemu, “kajja, ku antar pulang” “siro,
aku ada janji bersama teman disini ” sengaja berbohong karena ingin untuk
terakhir kali melihat punggungnya, punggung yang selalu aku peluk, dan
menggendong tubuh mungil ini, dari jauh seong ssi membengkukan badannya. ‘ok, sekarang
aku sendiri’ pergi meninggalkan taman
di temani gerimis yang membasahi seluruh tubuh hingga hati, pelahan aku berjalan dan terus berjalan entah
mengapa kaki tak ingin berhenti seiring mengalirnya air mata dan ketika tepat
diatas jembatan taman, langkah kaki terhenti oleh bayangan yang memanyungi
tubuh ini “biaya pengobatan tidak murah loh” ada banyangan melebihi bayanganku dan
senyumnnya seketika menghentikan luapan air mata.
Keikhlasan
sulit diucapkan dan di pahami namun keputusan untuk membiarkannya bahagia lebih
dari cukup untuk mengerti apa itu cinta..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar