Rabu, 16 Januari 2013

SEMU



        Semakin aku  menginginkannya kesemuan mendekat perlahan. Tiap hari memikirkan mu terasa Kekecewaan menenggelamkan semua rencana, Dan ketika perasaku lari pada akhirnya tetap saja kau bersembunyi lagi di relung hati,  kuhempaskan semua tentangmu, namun semakin ku abaikan, bayanganmu selalu kembali melayang. Hanya banyanganmu saja sudah membuatku tak mengerti apa itu kesedihan..

Akankah?
        Akankah ku menemukan seseorang yang bisa menjamak dari kesedihanku ???!!
        Ketika kutemukan teman dia datang dengan membawa kepalsuan .
        Bila suatu hubungan diawali dengan kebohongan maka hubungan tersebut tidak bisa berjalan di depan mata....

MOBIT


CAST : Yesung, Jongjin
Disclaimer : semua milik tuhan
By : yesa a.k.a mees
Warning : ketika selesai baca fanfic ini sebagian readers mungkin akan ‘CENGO’ akibat ketidakjelasan cerita, JANGAN DIBACA  agar tidak menyipitkan mata dan meredupkan batin.
                
    Ahhhhhh akhirnya bisa mengunjungi mobit,  yaaaaaaapp  cafe terbaru yesung, setelah sekian lama aku nabung untuk pergi ke korea, penelusuri gang  dilaksanakan karena itu akses jalannya,  jantung berdetak kencang apa yang harus aku lakukan bila bertemu dengan idola yang menjadikan inspirasi bertahun tahun dikehidupan??
Pintu ku buka dan dilihat begitu nyaman dan segar, dengan buta bahasa korea namun tetap semangat kucoba memesan makanan sambil melirik sana sini untuk mengetahui dimana sosok yang di cari.
Salah satu pelayan disana menyambut dengan ramah “annyong 4$#&^!!)(*&)” aku tercengan karena tidak tahu harus berbuat apa “ coffe” gerakan meminum dilakukan agar dia mengerti, lelaki muda itu tersenyum dan mempersilahan duduk,  ahh sepertinya aku tahu dia,, eummm yakkkkk dia jongjin, uwahhhhh cakep bangettt, apalagi kakaknya yaaa?!! Pikiranku pendek bukan?? Hahahaha tak apa ini kan fanfic saya ^0^
Tapiiiii dimana yesung?? Kok gak kelatan batang idungnya? Sesuai dengan informasi yang di dapat dari seseorang nan jauh di dunia sana (?)  dia ada disini... ku cemberut  memikirkannya ‘’apa salah informasi ya?”
 ‘’ada yang bisa saya bantu?” seorang pria bersuara serak setengah baya memegang sapu mengangetkan,
“haah?’’ kulihat dari ujung kaki sampai bagian yang tidak terlihat oleh orang lain (?) ,secepat geledek mebahana ku gelengkan kepala  ‘tapi itu dia’ cubitan dipipi sangat sakit . ini nyata buka fanfic kan?’ *readers bayangkan ya kalo ini nyata setidaknya itu membuat author senang kekekekeke* ‘’halooooo’’ sapanya bingung melihat tingkah pecicilan pembelinya ini
 “yesung???? Ahhhh maksud saya yesung oppa??’’
‘’Iya’’dengan muka innocentnya ia  tesenyum ,laaaaaa kok bisa bahasa indonesia?? dengan mulut ternganga dan mata melotot aku kembali kepo
‘’ yesung  member super junior?’’ 
“iya”
“yesung member KRY?”
“Iyaa” mencoba membersihan lantai dimana aku duduk
“yesung member super junior happy?” kini  dia  terlihat mulai mebuka mulutnya yang sangatttttt sexy itu LOL
“yakkkkkkkkkk ini aku yesung super junior kakaknya jongjin ,appanya ddakoma brother, cukup?”
“belummmmmm?” setengan berteriak membuat pengunjung lain melihat kerah kami
‘’yesung yang lahir 24 agustus 1984?” mulai menarik nafas seolah menahan kesabarannya
“ samuhun neng geulis ..’’ wowwww bikin aku mati mendadak
“kok bisa bahasa indonesia?”  nyawa seolah melayang
“ waktu ss4 ada fans ina yang ngasih  kamus bahasa indonesia’’ katanya simple
“apaaaaa?? Terus bahasa sunda??’’
“aku ngasal aja,emang tadi bahasa sunda ya? Dan ada artinya? Mulai  memegang philtrumn pelanggan lain (?)
“%&&&^%$##’’ nafas tercengang , ok 1, 2, 3 siap PINGSAN
“nyantai,, gw bisa bahasa sunda  dapet kamusnya  waktu smtown’’ gw rasa itu yang kasih ELF tukang photo copyan (?)  niat banget ngasih kamus,
“ opppaaaaaaaaaaaaaaaa” nangis kejer
‘’ wa wa wahhh, kenapa?” oppa kebingungan takut disangka ngapa-ngapain aku, *pengen dong diapain > langsung disantet clouds*
“ada apa ini?’’ ibu cantik walapun sudah tua menghampiri
“gwenchana?” dia  melirik yesung sinis
Aku hanya menggelengkan kepala bertanda aku kenapa-napa!!
“ini kopinya ,silahkan dinikmati,,” pelayan tadi yang mirip jongjin berdiri disampingku.
ada apa innnnniiiiiiiii??? Nafas ilang,, itu ibu cantik didepan  emaknya yesung ?? Terus cowo dipinggir  kanan itu jongjin? Disamping kiri yesung?? Qoq mereka bisa bahasa indonesia WAAAAA DAEBAK berharap nafas  bener2 gak lenyap di mobit,
‘’oppppaaaaaaaaaaaaaaaaaa, mereka semua bisa bahasa indonesia?’’
‘’iya’’ jawaban padat namun kurang jelas
‘’iya kami semua bisa bahasa indonesia’’ ibu mertua membuka suara
‘’kami???’’ babo banget nih si aku tetep gak ngerti
‘’keluarga kami,” jelas jongjin
‘’member lain juga’’ kata yesung sambil menenggak sesuatu, ehh sesuatu itukan ‘ COFFE-kuuuuuuuu’ *iklan mode on*
‘’member suju?”
“iya, setelah aku dapat 2 kamus itu terus di photo copy dan dibagikan ke member lainnya”
“photo copy??”  darah berhenti mengalir
“yup dan bang kadir  berencana mengajarkannya ke anak sm lainnya?”
“leeteuk?’’
‘’nae’’  menghabiskan seluruh ayam ku(?)
‘’kamu penggemar hyung ku ya?’’
‘’iiyaaa ,aku penggemar berat kepala besar sampai-sampai seisi kepala seolah pecah’’
‘’Wae?’’  calon ibu mertua bingung dan sekaligus membuat yesung menatapku tajam
‘’karna aku salah memilih bias,, semakin tau keburukan oppa, semakin aku menyukainya’’ darah segar mulai mengalir di hidung
‘’gwenchana’’ dengan cekatan jongjin membersihkan darah menggunakan tangan kosong
‘’oxigen,pallleeee’’ pintaku ngasal, jonjin meminta bantuan kepada hyungnya, sementara oma-nya kebingungan
‘’biarkan saja dia, nanti juga berhenti itu darah, SELOWWW’’
‘’ kyaakkkkk ..darah berhenti ,nafas juga berhenti dan pemakaman di adakan disini pula ’’ sengaja kubentak  sebab tak  nyangka bias yg disuka ketusnya tak tertandingi
‘’tak perlu oxgen, obat atau yang lainnya yang dapat menghentikan darahmu’’ kini aku dan yesung saling menatap   ’duarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr’’ geledek seolah jeoulus melihat kami
‘’teyusssss?’’ tanya jongjin
‘’sini aku peluhk’’   ‘ drttttttttttttttttttt’   kini kilat menyambar ke pinggir jendela dekat yesung
‘’stopppppppppp opaaaaa, lebih baik aku pingsan saja’’
‘’wae?’’ calon mertua yang sejak tadi bungkam kini menyumbangkan pertanyaan
‘’aku takut berubah menjadi iblis yang tidak bisa lepas dari pelukannya’’ seisi mobit tertawa termasuk pelanggan lain , seriusan ini buat aku bingung, jadi semua mendengarkan pembicaraan kami??!!
‘’oia perlu kamu ketahui , kami  meng-photo copy kamus bahasa indonesia dan sunda kepada penggunjung mobit’’ yesung mulai memelukku *dipasung clouds* pandangan menjadi warna pelangi dan  Tanpa pikir panjang aku mengungkapkan kata-kata yang mungkin mengagetkan untuk semuanya
‘’oppa, aku mengajakmuu’’ ku gantungkan pembicaraan karna harus menyakini perasaan untuk mngatakannya,
‘’photo bareng?’’
‘’bukan’’
‘’jalan-jalan’’
‘’pengennnn,, tapi bukan itu’’
‘’nikah ,maksudmu?’’
‘’itu sih takdir kita, tapi bukan ituuu’’
‘’maen petasan’’ jongjin ikut-ikutan, dijawab dengan mengeluarkan kedua bola mataku (?)
‘’wamil??’’ oma menduga-duga  dan cengiran kuda adalah jawabannya
‘’ aaaaaaa, aku tau’’’
‘’mwo?’’ aku tanya balik
‘’octopus dance’’  oppa terlihat genit
‘’bukannnn,,, itu hanya ability yang memalukan’’  ehhhh keceplosan
‘’ terus apaaaa??’’ mulai tak sabar
‘’ikut aku ke tanah sunda yuuu’’ ‘duarrrrrrr grtttttttttttttt’’ petir dan kilat duel bebarengan menghampiri.
‘’oke semuanya yang mendapatkan struk pembelian di mobit sebanyak 200 keping akan diundi untuk berlibur ke tanah sunda’’ yesung berdiri dari tempat duduk dan memberikan pengumuman kepada pelanggan yang ada disitu
‘’dan oma, gimana kalo kita buka cabang mobit di indonesia?’’ yesung membara
‘’setujuuuuuuuu’’ jawab jongjin penuh keceriaan
‘’omaaaaaaa’’ tanya yesung, aku mulai membujuknya dengan puppy eyes dan memegang tangan calon mertua
‘’ tancap gasssssss’’ seru ibu cantik nan eksis ituuu
-------------------------end-----------------

Akhirnya selesai juga *duet octopus dance *, bagaimana readres * OTL*  bisa diterima oleh hati nurani ?? mohon review-nya yaaa . gomawo ^^





Selasa, 15 Januari 2013

Temui dia



 Entah mengapa walaupun hari ini hujan membuatku dingin tetapi satu message di handphone dapat menguraikan senyum diwajah, semua baju yang tersimpan di lemari aku bongkar hanya untuk mendapatkan kesan yang manis dimata sang pangeran di dunia yang kubuat menjadi sebuah dunia tanpa kesedihan tapi hanya ada keharmonisan dengan dirinya, kembali ku cari-cari baju yang cocok tapi hati ini ragu “apa benar dia kembali??” kutatapi ponsel dan kubaca detail perlahan ‘annyeong...tadaaaa akhirnya bisa menghirup udara seoul,kajja kita ketempat biasa pukul 3
****
Ku ayunkan kaki di ayunan sesekali cipratan air mengenai wedgest hitam, udara yang segar setelah hujan menenangkan hati walaupun sedikit degdegan karna akan bertemu kim jong woon, seorang yang ada selama 4 tahun di hati . Gerimis membasahi rambut dan dari jauh terlihat perawakan seseorang yang tak asing ,spontan ku kembangkan senyum dan bangkit dari ayunan tapi seorang wanita mengiringi langkahnya. Ku sipitkan mata namun tetap saja yeoja itu bukan halusinasi,dia tersenyum walaupun terasa janggal kutetap berpikir positif “annyeong” sapa pacarku, dia terlihat berbeda dengan rambut gondrong berwarna kuning terang mungkin kini di canada lagi ‘in’ gaya rambut itu,
“ bagaimana kabarmu?”  tanyanya dengan muka gelisah dan sedih ‘apa dia tidak mencium atau memelukku?, padahal kita sudah lama gk bertemu, ahhhhhhh mungkin malu sama yeoja ini,, ehhhhhh tapi siapa yeoja cantik sempurna dari perawakannya??’  “baik, tapi kurang sempurna tanpamu, hahaha” memanja sedikit walaupun malu    “ oppa gimana baik kan dan bisa bernafas tanpa ku disana? “dia tersenyum tipis dan menyipitkan mata terkesan salah tingkah  “nae”  lalu kutanyakan padanya siapa yeoja itu   “ kenalkan ini temanku di canada, dia juga dapat beasiswa dari korea”    “kim ah seong” dia memperkenalkan diri “bisakah kita berbicara sebentar?” tanya lelaki yang kucinta dan ku mengangguk pelan             “ maksudku disana” menunjuk ke dua kursi di taman yang atap dan bangkunya dikelilingi daun yang menjalar, kini jantung bedetak heboh “aku senang bisa bertemu denganmu”  menekankan ibu jari ketelunjuknya seakan-akan menahan sesuatu   “dari dulu hingga sekarang dan seterusnya aku akan selalu menyukaimu”  lanjutnya dan entah mengapa nafasku mencekam kesunyian untuk mencoba mengerti dari perkataannya itu    “ aaaaa aku tau kalo oppa menyukaiku”  mencoba menenangkan perasaan,    “ entah apa yang harus aku jelaskan ,  aku menyukaimu shinna tapi untuk perasaan selanjutnya tak bisa aku rasakan”   ok kini nafasku tersenggal seakan tenggelam di dalam air hujan, ku tatap matanya untuk memastikan perkataan itu berasal dari orang kucinta selama 4 tahun   “ mwo?”   seakan melihat nyawaku terbang meninggalkan raga ini,   “aku ingin kita mengakhiri hubungan ini dengan baik?”   keseriusannya terpancar di raut muka dan genggaman  tangannya   “DENGAN BAIKK???”  nadaku tinggi dan kurasakan itu tidak baik untuk memperkeruh pembicaraan ,  beberapa kali ku tarik nafas untuk mencoba menahan emosi    “hufttttt”   ‘’kita pacaran selama 4 tahun dan 3 tahun terakhir kamu pergi ke kanada dan sekarang hanya beberapa menit memutuskan untuk berpisah, apa itu dapat dipastikan baik? Baik untuk mu?”  detak jantung terus berderung kencang dan kulihat gadis itu sedang duduk di ayunan    “ apa hanya dia yang bisa menambah kebagiaanmu ?”   entah mengapa hatiku tak ingin pergi untuk menjaga lelaki yang di puja   “ annio, dia hanya temanku”   jelas sekali ia terlihat kaget   “ kkyaaa walaupun kamu gak bahagia bersamaku tapi seengaknya kamu jujur, apa dia??”    “ne”   dia coba menenangkan   “ ahhhh gwenacha”   hati dengan perkataanku berbalik 180°, ku tekankan gigi agar air mata tak keluar didepannya   “apa alasanmu mengakhiri ini semua?”    “aku bisa menjelaskan kenapa aku suka, tetapi tidak bisa menjelaskan mengapa aku cinta, dan aku sungguh bahagia karena tuhan menciptakan kamu yang sangat baik”   jelasnya menyakinkan   “ aku berharap wanita itu tidak akan merasakan apa yang aku rasakan sekarang ini, apa kamu bisa berjanji satu hal?”   suara ini mengapa jadi surau,  tak hanya aku yang merasa sedih karena terihat dari ekspresi sedih diwajahnya yang membuatku tertegu untuk mengatakan   “ jaga dia dengan baik karena kamu telah mengcewakan aku, cukup aku yang merasakannya”  dia memelukku erat dan reflek aku menutup mata, kejadian-kejadian mengesankan yang kita lalui 4 tahun backflash terbayangkan mungkin semua yang tersimpan di hati dan persaan ini yang kulalui bersamanya akan hilang ketika dia melepaskan pelukan   “ aku bahagia”   aku tersenyum lebar   “ ne?”   “bahagia karena seseorang yang bisa bikin aku bahagia menemukan kebahagiaanya”    “aku yakin ada lelaki diluar sana yang dapat membahagiakan kamu seutuhnya”   “ nugu? Kembaranmu haha?”   tak apa air mata ini kusimpan dan kugantikan tawa terakhir untuknya   “dan maaf selama ini aku gak sensitif untuk menyadari  kamu gak bahagia bersamaku”     “annio aku”   “ hyaaaaaaa, gak baik cewe pujaan tertegun sendirian” ku potong penjelasannya karena tak ingin hati ini berkehendak  lain yaitu  keinginan untuk tidak mengiklaskannya mengiringi bayangan lain selain aku,  kutunjuk seong ssi di ayunan merasa bosan   “eheummfftt jeomal mianhe”   ia berdiri dan membungkukan badannya kujawab dengan senyuman seperti dahulu pertama kali bertemu,   “kajja, ku antar pulang”     “siro, aku ada janji bersama teman disini ” sengaja berbohong karena ingin untuk terakhir kali melihat punggungnya, punggung yang selalu aku peluk, dan menggendong tubuh mungil ini, dari jauh seong ssi membengkukan badannya.    ‘ok, sekarang aku sendiri’   pergi meninggalkan taman di temani gerimis yang membasahi seluruh tubuh hingga hati,  pelahan aku berjalan dan terus berjalan entah mengapa kaki tak ingin berhenti seiring mengalirnya air mata dan ketika tepat diatas jembatan taman, langkah kaki terhenti oleh bayangan yang memanyungi tubuh ini   “biaya pengobatan tidak murah loh”  ada banyangan melebihi bayanganku dan senyumnnya seketika menghentikan luapan air mata.

Keikhlasan sulit diucapkan dan di pahami namun keputusan untuk membiarkannya bahagia lebih dari cukup untuk mengerti apa itu cinta..