Minggu, 16 November 2014

analisis web psikologi

WEB PSIKOLOGI DARI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GAJAHMADA
Universitas Gajahmada mempunyai unit konsultasi psikologi (UKP) yang dikelola oleh  para dosen psikologi yang berpengalaman dibidangnya dan dibantu oleh para mahasiswa yang telah terlatih . UKP  dinaungi dibawah Fakultas Psikologi yang memiliki misi untuk memberikan pelayanan psikologi kepada masyarakat dengan memenuhi kaidah-kaidah pelayanan psikologi sejak tahun 1970.

Ketua UKP                : Dra. Aisah Indanti , MS.,Psiklog.
Wakil ketua UKP      : Dra. Siti Waringah. M.SI.,Psikolog.
Jam pelayanan UKP  :
Hari                           : Senin – Jumat
Pukul                         : Senin – kamis ( 08.00 – 17.00 )
                                    Jumat (08.00 – 16.00)
  Alamat kontak          :  UKP Fak Psikologi UGM JLN Humaniora No. 1 Kompleks Bulaksumur,    Yogyakarta, Indonesia. Telp (0274) 6491127, link: ukp.psikologi (at)ugm.ac.id
Alur pelayanan unit   : a.  Pendaftaran dan administrasi
 Klien mendapatkan penjelasan mengenai prosedur pelayanan serta   adanya  adiminstarsi yang dibebanlankan.
b. intake permasalahan
Intake permasalahan oleh asisten konselor mengenai gambaran permasalahan yang dimiliki klien.
c. Asesmen psikologi
 Asesmen psikologi disesuaikan dengan permasalahan
d. konseling
Jadwal konseling dilakukan sesuai dengan kesepakatan antarakonselor dan klien.
               
Ragam pelayanan UKP   :
1.       Pelayanan harian
a.       Pelayanan anak, untuk membantu mengoptimalkan perkembangan anak, seperti mengetahui potensi anak, konsultasi belajar, keterlambatan bahasa, rekomendasi masuk sekolah dasar, seleksi masuk program akselerasi dan asesmen anak berkebutuhan khusus.
b.      Pelayanan bakat-minat, untuk mengiptimalkan potensi seseorang sesuai minat yang dimiliki, seperti konsultasi penjurusan kuliah
c.       Pelayanan pribadi ,untuk membatu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya

2.      Pelayanan proyek
Memberikan pelayanan klasikal kepada masyarakat /lembagai pendidikan, seperti motivation training.

Kelebihan dari web psikologi dari UKP: 
Memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur yang harus dilakukan untuk konsultasi serta waktu yang disediakan untuk melakukan konsultasi.

    sumber : http://ukp.psikologi.ugm.ac.id/profil.2/profil-unit-konsultasi-psikologi-ugm.html  


Jumat, 24 Oktober 2014

keuntungan dan kerugian internet bagi psikolog



nama : Sarah Mutiara Sari
NPM : 16511611
kelas : 4PA01


Dampak negatif dan positif internet bagi psikolog
 
kesadaran manusia terhadap media komunikasi berteknologi saat ini sangat berkembang dengan pesat, dengan berkembang pesatnya teknologi tesebut menurut saya akan berpengaruh terhadap berbagai aspek psikologis. Bagi psikolog salah satu dampak positif dari internet adalah untuk mempermudah mencari informasi mengenai kasus terbaru dari berbagai permasalah yang ada. Segala pemberitaan atau informasi yang ada dapat psikolog analisa, contohnya beberapa penelitian mengenai pengaruh komputer yang diiringi dengan penggunaan internet secara berlebihan yang disebut dengan computer vision syndrom terlihat seperti: sakit kepala, sakit pada sendi tangan, pegal, dll. Selain dampak pada fisik ternyata penggunaan internet yang berlebihan mempengaruhi kondisi psikologis seseorang yaitu: trauma show delitio, gangguan ini sama seperti gangguan delusi. Individu merasa ada yang mengintainya dan berbicara dengan dirinya sendiri mengenai internet.  Gangguan tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang psikiater dari New york university yaitu Dr. Joel Gold.
Kasus-kasus yang bersumber dari internet dapat memicu suatu penelitian psikologis dan mengembangkannya lagi menjadi suatu penelitian yang lebih reabilitas dan valid. Selain itu, dampak positif dari internet bagi psikolog adalah membuka peluang psikolog untuk mencari sumber informasi yang dibutuhkan. Melalui internet psikolog dapat dengan mudah menerima konsultasi dengan para klien tanpa harus bertatap muka(interface) melalui suatu situs biro psikologi.
Namun selain dampak positif yang dimiliki psikolog dari internet terdapat pula dampak negatif. Penggunaan internet saat mudah diakses oleh setiap individu untuk berbagai keperluan, contohnya bermain games, berbincang dengan teman melalui jejaring sosial, dan mendapatkan suatu informasi. Bidang ilmu psikologi khususnya psikolog merasa terganggu terhadap pengambilan dan pembagian informasi mengenai alat tes psikologis beserta administasinya secara ilegal disebar luaskan melalui internet. Individu dapat mengaplikasikan dan menginterpretasikan alat tes psikologi tanpa didampingi atau dibantu oleh seorang psikolog.  Dengan adanya alat-alat tes psikologi yang disebar luaskan secara ilegal berhubungan secara langsung oleh kesadaran individu untuk saling menghargai profesi psikolog.
 

SUMBER : Analisa oleh diri sendiri dan http://artikelpilihan.wordpress.com/2009/



Senin, 09 Juni 2014

terapi supportive, reeducative dan reconstructive



Terapi Supportive
Definisi terapi supportive :
Suatu bentuk terapi yang diarahkan untuk menjaga integritas fisiologis sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut.
Tujuan terapi supportive :
a.       Mencegah ketergantungan pada dokter
b.      Mencegah terjadinya relaps
c.       Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
d.      Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga
e.      agar penyesuaian baik
f.        Menaikkan fungsi psikologi dan sosial

Syarat pemberian:
a.       Gangguan bersifat sedang
b.      Kepribadian premorbid pasien yang kuat disertai dengan adanya pemulihan diri yang kuat

Komponen:
a.       Ventilasi, bentuk psikoterapi yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya akan berkurang
b.      Persuasi, menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.
c.       Sugestif, berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala gangguannya akan hilang
d.      Reassurance, berusaha menyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya
e.      Bimbingan, memberi nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian
f.        Menyuluhan konseling, membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik, agar dia dapat mengatasi masalahnya dan dapat menyesuaikan diri
g.       Kerja kasus sosial, suatu proses bantuan oleh seseorang yang terlatih kepada seorang pasien yang memerlukan pelayanan sosial khusus
h.      Terapi kerja, memberi kesibukan kepada pasien berupa latihan kerja agar ia terampir dan berguna baginya
i.         Hipnosa, membantu psikoterapi akan tetapi apa yang dicapai dengan hipnosa dalam psikoterapi dapat juga dicapai dengan cara lain tanpa hipnosa
j.        Terapi perilaku, berusaha menghilangkan masalah perilaku khusus secepat-cepatnya dengan menguasai perilaku pasien.



Faktor keberhasilan terapi:
a.       Masalah
b.      Perkembangan diagnosa
c.       Umur penderita
d.      Intelegensi penderita
e.      Kematangan emosi
f.        Situasi keluarga, sosial, finansial
g.       Fleksibilatas penderita





Terapi Reeducative
Tujuan dari reeducative therapy adalah untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri kembali, memodifikasikan tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada.

Cara-cara psikoterapi reedukatif :
-       Terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
-       Terapi sikap (attitude therapy)
-       Terapi wawancara (interview therapy) analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf Meyer)
-       Konseling terapetik
-       Terapi case work
-       Reconditioning
-       Terapi kelompok yang reedukatik
-       Terapi somatik 2




Terapi Reconstructive
Terapi reconstructive adalah terapi yang menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi. Tujuannya adalah untuk merubah kepribadian sehingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru.

Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
-   Psikoanalisis
-   Pendekatan transaksional (transactional therapy)
-   Penyembuhan analitik berkelompok







Selasa, 06 Mei 2014

Perbedaan konseling dan psikoterapi

Perbedaan konseling dan psikoterapi
Konseling bertujuan untuk membantu seseorang dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan agar bias berlangung lancan, sedangkan psikoterapi terlebih dahulu menangani penyimpangan yang merusak dan kemudian menangani usaha pencegahannya (hand dan Maclean dalam Gunarsa, 1992)

Konseling berhubungan dengan rencana jangka panjang yang berhubungan dengan pendidikan dan pekerjaan atau jabatan seseorang serta pencengahan terhadap munculnya gangguan dalam bidang kesejahteraan mental, sedangkan psikoterapi berhubungan dengan tujuan penyembuhan(Gunarsa, 1992).

Menurut Mawrer (dalam Gunarsa, 1992) konseling berhubungan dengan usaha mengatasi klien yang mengalami gangguan kecemasan biasa, sedangkan psikoterapi menyembuhkan pasien yang menderita neurosis-kecemasan

Menurut Tyler(dalam Gunarsa, 1992) konseling berhubungan dengan proses bantuan terhadap klien agar menumbuhkan identitasnya, sedangkan psikoterapi berusaha melakukan perubahan pada struktur dasar perkembangannya.

Blocker  (dalam Gunarsa, 1992)
   1.  Pada konseling tujuannya : Developmental-educativ-preventive
   2.   Pada psikoterapi tujuannya: remediative-adjustive-therapeutic
   3.    Klien menjalani konseling tidak digolongkan sebagai penderita jiwa, tetapi        dipandang sebagai seseorang yang mampu memilih tujuannya
   4.    Konseling dipusatkan pada keadaan sekarang dan yang akan mendatang
   5.    Klien adalah klien dan bukan pasien. Konselor bukan seseorang yang otoriter    namun adalah seorang ‘’pendidik” dan “mitra” dalam melangkah bersama          untuk mencapai tujuan
   6.    Konselor tidak netral secara moral atau tidak bermoral, melainkan memiliki      nilai-nilai, perasaan dan normanya sendiri
   7.    Konselor memusatkan pada perubahan perilaku
   Brammer dan Shostrom(dalam Gunarsa, 1992)konseling ditandai oleh              adanya terminologi seperti : “ educational, vocational, supportive,                      situational, problem solving, conscious, awareness, normal, present-time dan    short-time. Psikoterapi ditandi oleh supportive, reconstructive, depth                emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional    problems and long term.

Menurut Thomson dan Rudolf(dalam Gunarsa, 1992) :
Konseling
psikoterapi
Klien
Pasien
Gangguan yang kurang serius
Gangguan yang serius
Masalah jabatan, pendidikan
Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
Berhubungan dengan pencegahan
Berhubungan dengan penyembuhan
Lingkungan pendidikan dan non-medis
Lingkungan medis
Berhubungan dengan kesadaran
Berhubungan dengan ketidaksadaraan
Metode pendidikan
Metode penyembuhan



Sumber : Gunarsa, D, Singgih. (1992). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulya